12 Agustus 2014

Bercinta Bisa Lukai Bayi dan Bikin Lahir Prematur?


Hubungan intim mutlak diperlukan dalam kehidupan suami istri. Hanya saja, ketika si wanita tengah hamil, baik istri ataupun suami bisa ragu untuk bercinta dengan alasan khawatir akan keselamatan si jabang bayi.

Penetrasi bisa membahayakan si kecil di rahim atau posisi bercinta yang bagaimana yang aman bagi wanita hamil kerap menjadi pertanyaan yang mengganjal bagi suami istri hingga akhirnya mereka enggan bercinta.

Lantas, bagaimanakah bercinta yang aman bagi wanita hamil?

1. Aktivitas bercinta sesuai trimester kehamilan

Dayna Salasche, MD, associate professor of obstetrics/gynecology di Northwestern University Feinberg School of Medicine mengatakan di trimester awal, wanita hamil cenderung kurang bergairah karena adanya beberapa gejala kehamilan.

"Gejala seperti mual, pusing, dan lelah yang membuat mereka enggan bercinta. Tapi, di trimester kedua, ibu hamil bisa lebih rileks disertai lubrikasi yang mulai membaik sehingga mereka lebih mudah untuk bercinta," kata Salasche.

Kemudian, di trimester ketiga ketika perut makin besar dan waktu persalinan makin dekat, tak jarang hal ini membuat wanita lelah atau merasa stres akan menghadapi persalinan. Kekhawatiran suami akan keselamatan bayi juga berpengaruh hingga biasanya di trimester ketiga.

2. Penetrasi bisa melukai bayi
Tak sedikit pasangan suami istri khawatir bahwa penetrasi penis bisa menyakiti bayi. Nyatanya, seperti penuturan Monica Foreman, MD, dokter kandungan di Montefiore Medical Center, Bronx, New York, lendir tebal yang terdapat di leher rahim membantu menjaga si jabang bayi di dalam rahim.

"Selain itu, kantong ketuban dan otot-otot rahim yang kuat juga menambah keamanan si kecil," ujarnya.

3. Sering bercinta bisa bikin bayi lahir prematur
Foreman mengungkapkan, orgasme memang bisa menyebabkan kontraksi rahim, tetapi kontraksi ini berbeda dengan kontraksi ketika wanita hamil bersalin.

"Seks bisa saja tidak aman bagi wanita hamil jika mereka memiliki riwayat keguguran berulang, perdarahan, pernah melahirkan prematur, serta wanita dengan plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim)," kata Foreman.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter langkah apa yang sebaiknya dilakukan. Misalnya saja bisa menunda dulu keinginan bercinta atau mencari alternatif lain.

4. Posisi bercinta yang aman bagi ibu hamil
"Bila Anda sedang hamil muda (di bawah 1 bulan) posisi hubungan intim yang aman adalah yang tidak membebani kandungan dalam perut," kata seksolog dr Andri Wanananda MS.

Beberapa posisi yang dianjurkan di antaranya doggie position, spooning (posisi sendok) atau side by side position. Akan tetapi, bila Anda pernah keguguran sebaiknya hubungan intim ditunda sampai usia kehamilan telah 16 minggu.

Semantara itu, Salasche mengatakan hindari posisi telentang karena rahim bisa memampatkan pembuluh darah besar yang bisa menimbulkan tekanan di panggul dan nyeri. Biasanya kondisi ini terjadi di trimester ketiga kehamilan.

"Selain itu, berbaring telentang dengan posisi sangat datar bisa menimbulkan sindrom hipotensi telentang yaitu ada perubahan denyut jantung dan tekanan darah yang ditandai dengan pusing kepala," kata Salasche.

5. Waktu bercinta usai melahirkan
Baik lewat prosedur normal atau caesar tubuh Anda perlu waktu untuk pemulihan. Biasanya, dokter akan merekomendasikan sesudah melahirkan wanita baru diperbolehkan bercinta setelah enam minggu.

"Dalam rentang waktu tersebut memungkinkan leher rahim Anda menutup sembari menunggu episiotomi (sayatan pada vagina untuk mempermudah persalinan) membaik. Jika diperlukan Anda bisa menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan," ucap Foreman.
www.suamimakinsayang.com untuk produk herbal wanita
www.kuatlama.com untuk produk herbal pria

0 comments:

Posting Komentar

banner 500x90